Umum

Pica Disorder: Ketika Seseorang Mengonsumsi Benda Non-Makanan

Riska
26 November 2025
1 menit membaca
Pica Disorder: Ketika Seseorang Mengonsumsi Benda Non-Makanan
Bagikan:

Pica Disorder adalah sebuah gangguan makan yang ditandai dengan kebiasaan mengonsumsi benda atau zat yang sebenarnya bukan makanan dan tidak memiliki nilai gizi, seperti tanah, sabun, kertas, kapur, es batu berlebihan, hingga logam. Kondisi ini bukan sekadar kebiasaan unik atau iseng, tetapi termasuk dalam gangguan perilaku makan yang dapat membahayakan kesehatan penderitanya.

Apa Itu Pica Disorder?

Pica merupakan kondisi ketika seseorang secara terus-menerus mengonsumsi benda non-makanan selama setidaknya 1 bulan, dan perilaku ini tidak sesuai dengan tahap perkembangan usianya. Misalnya, anak usia di atas dua tahun yang masih suka makan tanah, atau orang dewasa yang mengunyah sabun atau tisu.

Gangguan ini dapat muncul pada:

  • Anak-anak

  • Ibu hamil

  • Orang dengan autisme atau disabilitas intelektual

  • Orang dengan stres tinggi atau kondisi psikologis tertentu

  • Seseorang dengan kekurangan gizi, terutama zat besi atau mineral tertentu

Gejala Pica

Gejala utama Pica adalah keinginan kuat untuk memakan benda non-makanan. Namun jenis benda yang dikonsumsi dapat bervariasi, di antaranya:

  • Tanah atau tanah liat (geofagi)

  • Es batu (pagofagi)

  • Kertas

  • Kapur atau bedak

  • Sabun

  • Rambut

  • Kain atau kapas

  • Cat atau serpihan tembok

  • Logam atau koin

Pada beberapa kasus, penderita bahkan menyembunyikan kebiasaan ini karena malu atau takut disalahpahami.

Apa Penyebab Pica?

Hingga saat ini, penyebab pasti Pica belum diketahui. Namun beberapa faktor yang berperan antara lain:

1. Kekurangan Nutrisi

Banyak kasus Pica berkaitan dengan kekurangan zat besi atau zinc. Tubuh dapat memunculkan dorongan memakan benda tertentu ketika kekurangan mineral.

2. Faktor Psikologis

Stres, depresi, trauma, dan kecemasan dapat memicu perilaku kompulsif termasuk Pica.

3. Gangguan Perkembangan

Anak dengan autisme, ADHD, atau retardasi mental lebih rentan memiliki kebiasaan makan benda non-makanan.

4. Kebiasaan dan Lingkungan

Lingkungan yang tidak higienis atau kurang pengawasan dapat mendorong anak mencoba benda tidak wajar.

Dampak Berbahaya Pica Disorder

Pica bukanlah gangguan ringan. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:

  • Keracunan (misalnya dari cat yang mengandung timbal)

  • Infeksi parasit dari tanah atau kotoran

  • Tersedak atau sumbatan usus

  • Kerusakan gigi

  • Masalah pencernaan seperti perforasi usus

  • Gangguan elektrolit (terutama jika memakan es berlebihan)

  • Defisiensi gizi yang semakin parah

Risiko-risiko tersebut membuat pencegahan dan penanganan sangat penting.

Diagnosa

Pica biasanya didiagnosis melalui:

  • Wawancara medis dan psikologis

  • Pemeriksaan riwayat kebiasaan makan

  • Tes darah untuk mengecek anemia atau kekurangan mineral

  • Pemeriksaan pencernaan jika dicurigai ada benda asing

Dokter juga harus memastikan bahwa perilaku tersebut tidak berkaitan dengan budaya atau tradisi tertentu.

Cara Mengatasi Pica Disorder

Penanganan Pica tergantung pada penyebabnya. Beberapa langkah umum antara lain:

1. Mengatasi Kekurangan Nutrisi

Suplementasi zat besi, zinc, atau nutrisi lain sering kali membantu mengurangi dorongan mengonsumsi benda aneh.

2. Terapi Perilaku

Pendekatan seperti Behavioral Therapy dapat membantu mengubah kebiasaan dan mengidentifikasi pemicunya.

3. Konseling Psikologis

Terutama untuk kasus yang berkaitan dengan trauma, kecemasan, atau stres emosional.

4. Pengawasan Lingkungan

Pada anak-anak dan penyandang disabilitas, lingkungan harus disesuaikan agar benda berbahaya tidak mudah dijangkau.

5. Penanganan Medis Lanjutan

Jika terjadi penyumbatan atau keracunan, perlu tindakan medis segera.

Bisakah Pica Sembuh?

Ya, Pica dapat sembuh jika ditangani dengan tepat. Banyak penderita mengalami perbaikan signifikan setelah mendapatkan penanganan gizi dan terapi perilaku. Namun, pada kondisi tertentu seperti autisme, perilaku ini dapat berlangsung lebih lama dan perlu pengawasan jangka panjang.


Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.