Trending

Fenomena Bendera One Piece: Antara Kecintaan Pop Kultur dan Ancaman Disintegrasi Bangsa?

Farhan
1 Agustus 2025
1 menit membaca
Fenomena Bendera One Piece: Antara Kecintaan Pop Kultur dan Ancaman Disintegrasi Bangsa?
Bagikan:

Src Img : Tribun News

Menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, publik dikejutkan dengan fenomena unik sekaligus kontroversial: berkibarnya bendera bajak laut dari serial anime populer One Piece, tepat di momen-momen yang biasanya didominasi oleh simbol-simbol nasionalisme seperti Merah Putih.

Salah satu yang turut angkat suara adalah Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad. Dalam keterangannya kepada media, Dasco menyampaikan kekhawatiran bahwa penggunaan simbol-simbol asing — dalam hal ini bendera bajak laut Straw Hat Pirates dari anime Jepang One Piece — bisa dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk menyulut perpecahan di tengah masyarakat.

“Kita tidak ingin ada upaya-upaya terselubung untuk memecah belah bangsa, terutama menjelang perayaan penting kemerdekaan kita. Simbol-simbol yang tidak pada tempatnya harus kita waspadai bersama,” ujar Dasco.

Antara Hiburan dan Nasionalisme

Di satu sisi, banyak kalangan muda yang menilai kibaran bendera One Piece hanya sebagai bentuk ekspresi kecintaan terhadap budaya pop Jepang yang sudah mendunia. Serial One Piece sendiri dikenal dengan tema petualangan, persahabatan, dan perjuangan melawan ketidakadilan — nilai-nilai yang justru selaras dengan semangat kemerdekaan.

Namun di sisi lain, kekhawatiran muncul ketika bendera tersebut dikibarkan secara masif dan menggantikan atribut-atribut nasional seperti Sang Saka Merah Putih, terlebih saat momentum penting seperti HUT RI. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa batas antara hiburan dan simbol ideologis bisa menjadi kabur, apalagi jika dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan agenda tersembunyi.

Baca Juga : Waspada Menggunakan ChatGPT sebagai Ruang Curhat: Risiko dan Tips Aman

Perlu Literasi Simbol yang Lebih Baik

Fenomena ini membuka diskusi yang lebih luas tentang literasi budaya dan simbol di kalangan masyarakat. Apakah publik kita sudah cukup memahami makna dan konteks dari simbol yang mereka gunakan? Dan sejauh mana negara perlu mengatur ekspresi publik terkait simbol-simbol asing?

Akademisi dan pengamat budaya pop menilai, penting untuk memisahkan antara ekspresi fandom (penggemar budaya populer) dengan upaya politisasi simbol. Selama tidak menggantikan simbol negara atau melecehkan makna kemerdekaan, ekspresi tersebut seharusnya bisa dilihat secara lebih proporsional.

Bendera Boleh Berubah, Tapi Arah Kompas Bangsa Jangan Salah

Bendera One Piece yang berkibar jelang perayaan kemerdekaan RI bukan sekadar soal anime atau penggemar, tetapi mencerminkan dinamika antara budaya global dan identitas nasional. Negara harus bijak dalam merespons, masyarakat pun dituntut untuk lebih cermat dalam mengekspresikan kecintaannya terhadap budaya pop tanpa melupakan sejarah dan jati diri bangsa.

Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.