Sport

Christian Horner Resmi Dilepas sebagai Team Principal Red Bull

Rama Maul
10 Juli 2025
1 menit membaca
Christian Horner Resmi Dilepas sebagai Team Principal Red Bull
Bagikan:

1. Pengumuman Resmi & Pergantian Kepemimpinan

Pada Rabu, 9 Juli 2025, Red Bull GmbH mengonfirmasi bahwa Christian Horner telah diberhentikan dari seluruh tugas operasionalnya sebagai Team Principal dan CEO Red Bull Racing, efektif segera. Pengumuman tersebut mengindikasikan akhir dari masa jabatan Horner selama dua dekade sejak bergabung dengan tim sejak debutnya pada musim 2005 .

Sebagai pengganti, Laurent Mekies dipromosikan menjadi CEO dan Team Principal Red Bull Racing — sebelumnya memimpin tim satelit “Racing Bulls.” Penunjukan ini juga diiringi promosi Alan Permane sebagai kepala Racing Bulls .


2. Warisan Horner: Prestasi & Reputasi

Selama masa jabatan, Horner membangun Red Bull menjadi salah satu tim tersukses dalam sejarah Formula 1:

  • 8 gelar Pembalap Dunia

  • 6 gelar Konstruktor

  • 124 kemenangan Grand Prix

  • 107 pole positions

  • 287 podium

Prestasi ini menobatkannya sebagai salah satu team principal paling berpengaruh di F1 .


3. Penyebab Keputusan

Meski tak dijelaskan satu per satu, berbagai faktor disinggung sebagai penyebab pemecatan ini:

  • Penurunan performa tim
    Red Bull saat ini berada di posisi ke-4 klasemen konstruktor, tertinggal signifikan dari McLaren dan Ferrari, serta hanya meraih dua kemenangan di paruh pertama musim ini Omni+15Al Jazeera+15Daily Express US+15CNN+4News.com.au+4TalkSport+4.

  • Kontroversi tahun 2024
    Horner sempat diselidiki atas tuduhan perilaku tidak pantas terhadap seorang pegawai wanita, meski akhirnya dibersihkan oleh dua investigasi independen. Namun, insiden ini memicu keretakan internal, bocornya pesan WhatsApp, dan tekanan reputasi yang terus menghantui News.com.au+3Vox+3All TV Web+3.

  • Kepergian figur-figur kunci
    Tokoh vital seperti Adrian Newey dan Jonathan Wheatley mundur dari tim, menimbulkan kekosongan manajerial dan teknis yang mengganggu stabilitas .

  • Ketegangan atas masa depan Verstappen
    Kinerja tim yang menurun memicu spekulasi tentang masa depan Max Verstappen—termasuk klausa kontrak yang bisa memungkinkan perpindahan ke Mercedes—menambah tekanan manajemen atas Horner .


4. Reaksi dan Suara dari Lingkungan F1

  • Christian Horner mengaku keputusan ini “datang sebagai pukulan mengejutkan” dalam pidato perpisahan emosional di kantor Milton Keynes .

  • Max Verstappen memberi penghormatan di X (Twitter):

    “From my first race win, to four world championships... Thank you for everything, Christian!” .

  • Oliver Mintzlaff, CEO Corporate Projects & Investments Red Bull, berterima kasih atas dedikasi Horner selama 20 tahun, menghormatinya sebagai arsitek kesuksesan tim .

  • Komentator F1, termasuk Martin Brundle dan media seperti Sky, menyebut ini sebagai era transisi, dengan tim yang kini menghadapi periode redefinisi .


5. Dampak Jangka Panjang & Masa Depan Red Bull

  • Era Baru di bawah Mekies
    Mekies dituntut untuk segera memperbaiki performa tim, khususnya menjelang regulasi mesin baru Ford–Red Bull di 2026 .

  • Nasib Max Verstappen
    Hukuman perceraian Horner dinilai bisa menenangkan relasi dalam tim, dan mungkin memperkuat kemungkinan Verstappen bertahan—atau kontrak barunya jika performa membaik .

  • Red Bull di Tengah Krisis
    Laporan menyebut Red Bull memasuki fase "krisis struktural" dan “power vacuum,” bukan sekadar penggantian pimpinan, melainkan perubahan arah organisasi .


📝 Kesimpulan

Pemecatan Christian Horner pada 9 Juli 2025 adalah langkah manajemen Red Bull untuk merespons tekanan performa, skandal internal, dan potensi kerusakan iklim tim. Mengakhiri era dua dekade yang penuh prestasi, Red Bull berharap di bawah Laurent Mekies mereka dapat bangkit menghadapi tantangan regulasi baru dan mempertahankan elitisme F1.

Ingin Tingkatkan Performa Bisnis Anda?

Dapatkan platform WhatsApp Blasting & AI Chatbot terbaik untuk mengoptimalkan bisnis Anda.