Menurut laporan media Israel, pengerjaan proyek kereta api yang menghubungkan UEA dengan Israel terus berlangsung, bahkan di tengah perang di Gaza.
Berikut tiga alasan utama dibalik keberlanjutan proyek tersebut:
1. Memperkuat Perdagangan Antara UEA, Negara Teluk, dan Israel
Salah satu tujuan utama jalur kereta ini adalah untuk meningkatkan volume perdagangan antara UEA — dan negara-negara Teluk — dengan Israel. Jalur kereta berkecepatan tinggi diproyeksikan jadi “jalan baru” untuk distribusi barang, meningkatkan efisiensi logistik dan memperpendek waktu pengiriman.
Dengan adanya jalur darat ini, barang bisa dikirim dari pelabuhan di UEA langsung ke Israel — melewati jalur darat yang melalui Saudi Arabia dan Yordania — kemudian dari Israel bisa diteruskan ke Eropa. Ini memberi alternatif baru bagi jalur maritim, terutama di tengah krisis keamanan laut. 2. Membentuk Koridor Ekonomi Regional: Dari Teluk Hingga Eropa
Proyek ini bagian dari apa yang disebut koridor ekonomi/logistik luas yang menghubungkan Timur Tengah dengan Eropa — bukan sekadar hubungan bilateral.
Dengan koneksi kereta + jalur darat, negara-negara di Teluk dapat mengakses pasar Eropa lebih efisien, melewati jalur tradisional laut yang mungkin terganggu. Kondisi ini bisa memberi keuntungan besar — mengurangi biaya, waktu pengiriman, dan potensi hambatan politik/pelayaran.
Jadi, jalur ini tidak sekadar “jalur lokal”, melainkan bagian dari integrasi ekonomi dan logistik regional/global.
3. Politik & Strategi — Menjalin Kerja Sama Meski Konflik
Meski perang Gaza sedang berlangsung — yang biasanya memicu ketegangan besar antara Israel dan negara Arab — proyek jalur kereta tetap dilanjutkan. Itu menunjukkan bahwa ada prioritas strategis di luar konflik: ekonomi, logistik, dan hubungan regional.
Kunjungan mendadak delegasi dari kementerian transportasi Israel ke Abu Dhabi memperlihatkan komitmen diplomatik dan koordinasi lintas negara di balik proyek ini.
Dengan kata lain: konflik tidak otomatis menghentikan kerja sama ekonomi jika kepentingan bersama — terutama perdagangan & logistik — dianggap besar.
Implikasi dari Proyek Kereta Api Ini
Alternatif terhadap jalur laut — Khususnya saat jalur laut (misalnya melalui Laut Merah / Red Sea) rawan konflik atau serangan laut, jalur darat antara UEA–Israel bisa menjadi solusi logistik.
Peluang ekonomi bagi banyak negara di Timur Tengah — Baik UEA, negara transit seperti Saudi Arabia dan Yordania, maupun Israel bisa mendapat manfaat dari perdagangan dan transit barang.
Transformasi geopolitik dan ekonomi di Timur Tengah — Kerja sama yang sebelumnya dianggap sulit — apalagi saat perang — kini menunjukkan bahwa ada arah baru dalam hubungan antarnegara.
Penutup
Proyek jalur kereta api UEA–Israel menunjukkan bahwa di tengah konflik (seperti perang Gaza), negara-negara Arab dan Israel bisa tetap melanjutkan kerja sama — terutama jika ada kepentingan ekonomi dan strategis besar. Tiga alasan: memperkuat perdagangan, membangun koridor logistik regional, dan strategi geopolitik — menjadi pondasi kuat dibalik keputusan ini.